Markus meninggalkan desa asalnya pada usia 14 tahun demi bersekolah. © UNICEF Indonesia / 2012 / Klaus |
Dalam kurun waktu itu, Markus tumbuh dengan pesat dan kini telah menjadi kepala suatu honai (gubuk tradisional) yang dijadikan rumah kos untuk 50 remaja dan orang muda di Megapura. Mereka semua bersekolah di tingkat SMA atau institusi kejuruan di kota Wamena.
"Kabupaten-kabupaten di dataran tinggi Papua memiliki indikator anak terburuk dari seluruh negara," jelas Margaret Sheehan, Kepala Kantor Lapangan UNICEF di Papua dan Papua Barat. Lebih dari 120 dari setiap 1.000 anak meninggal sebelum melewati usia lima tahun, atau lebih dari tiga kali rata-rata nasional. Hanya sepertiga penduduk memiliki akses terhadap air bersih dan kurang dari seperempat memiliki akses jamban.