Sakira dan Sahira saat dimandikan ayah dan ibunya. @Dinda Veska/UNICEF/2019
Kembar Sahira dan Sakira sedang dimandikan oleh Ayah dan Ibunya ketika Tim UNICEF datang ke rumah mereka di Desa Ligan, - Kabupaten Aceh Jaya. Ibu mereka adalah seorang guru baca Qur'an dan ayahnya - Pak Saidi bekerja untuk untuk dinas sosial sebagai pencatat data kependudukan.
Hutan di area dekat rumah Sakira dan Sahira. @Dinda Veska/UNICEF/2019
Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan dari Kota Banda Aceh menuju Desa Ligan. Rumah mereka terletak hanya sepuluh menit dari area konservasi gajah sumatera, dikelilingi hutan tropis dan juga area penambangan emas. Selain itu banyak juga tempat bersarang induk-induk nyamuk Anopeles, pembawa penyakit malaria pada manusia.
Satu bulan lalu saat Sakira dan Sahira berulang tahun yang pertama, tetangga seberang rumah mereka mengalami sakit malaria, bukan tidak mungkin mereka juga akan tertular. Menurut Dokter Endang Sumiwi - spesialis malaria UNICEF Indonesia, rendahnya imunitas malaria pada balita seperti Sakira dan Sahira menyebabkan potensi sakit berat dan kematian karena malaria lebih tinggi jika mereka tertular malaria. Selain itu malaria pada anak-anak dapat mengakibatkan anemia, stunting dan terganggunya perkembangan.
Ayah mereka sempat bercerita pengalamannya sakit malaria tahun 2011 lalu "Rasanya itu sangat sakit, terasa panas di dalam tulang, dingin dan badan menggigil. Saya tidak ingin, anak-anak saya sampai tertular malaria, pasti kasihan sekali." Ujar Pak Saidi.