Annual Report

Tuesday 19 March 2019

Kasih Sayang Ayah Melindungi Sakira dan Sahira dari Malaria

Oleh: Dinda Veska – PSFR Communication Officer

Sakira dan Sahira saat dimandikan ayah dan ibunya. @Dinda Veska/UNICEF/2019

Kembar Sahira dan Sakira sedang dimandikan oleh Ayah dan Ibunya ketika Tim UNICEF datang ke rumah mereka di Desa Ligan, - Kabupaten Aceh Jaya. Ibu mereka adalah seorang guru baca Qur'an dan ayahnya - Pak Saidi bekerja untuk untuk dinas sosial sebagai pencatat data kependudukan.

Hutan di area dekat rumah Sakira dan Sahira. @Dinda Veska/UNICEF/2019

Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan dari Kota Banda Aceh menuju Desa Ligan. Rumah mereka terletak hanya sepuluh menit dari area konservasi gajah sumatera, dikelilingi hutan tropis dan juga area penambangan emas. Selain itu banyak juga tempat bersarang induk-induk nyamuk Anopeles, pembawa penyakit malaria pada manusia.

Satu bulan lalu saat Sakira dan Sahira berulang tahun yang pertama, tetangga seberang rumah mereka mengalami sakit malaria, bukan tidak mungkin mereka juga akan tertular. Menurut Dokter Endang Sumiwi - spesialis malaria UNICEF Indonesia, rendahnya imunitas malaria pada balita seperti Sakira dan Sahira menyebabkan potensi sakit berat dan kematian karena malaria lebih tinggi jika mereka tertular malaria. Selain itu malaria pada anak-anak dapat mengakibatkan anemia, stunting  dan terganggunya perkembangan.

Ayah mereka sempat bercerita pengalamannya sakit malaria tahun 2011 lalu  "Rasanya itu sangat sakit, terasa panas di dalam tulang, dingin dan badan menggigil. Saya tidak ingin, anak-anak saya sampai tertular malaria, pasti kasihan sekali." Ujar Pak Saidi.

Sunday 14 October 2018

Menggenggam erat Yuda dan Ence pasca bencana di Sulawesi

Oleh: Dinda Veska – Donor Content Creator UNICEF Indonesia
Yuda dan Ence bermain bersama di samping tenda pengungsian. ©Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2018

Jemari Yuda(11) menggenggam erat lengan Ence(6) adik kecilnya yang baru saja bersama-sama mengikuti kegiatan dukungan psikososial. Mereka berjalan pulang berdua, bukan ke rumah tetapi menuju tenda pengungsian, tempat di mana semua anggota keluarganya saat ini tinggal.

“Rumah kami sudah rata dengan tanah kak, sekolah juga. Kami tinggal di sini sekarang.”Ucap Yuda saat sampai di sebuah tenda terpal berwarna biru dengan ukuran lima kali tiga meter. Sore hari itu suhu udara mencapai 31 derajat celcius, sejak lumpur basah menelan rumah mereka dan seluruh Area Petobo, Yuda dan Ence tidak lagi mendapat kenyamanan untuk beristirahat apalagi bermain.

Rumah Ence dan Yuda habis ditelan lumpur di Area Petobo. ©Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2018

Menurut Ibu mereka, Ence masih sering menangis di malam hari ketika menjelang tidur. “Mungkin masih takut, tapi sudah dua hari ini bermain di tenda sana, dia jadi lebih banyak senyum.”Ibu Heriyanti bercerita sambil menidurkan adik Yuda yang masih bayi.

Monday 1 October 2018

Kasih Ibu Teresia untuk Alinea sepanjang masa

Oleh: Dinda Veska – Donor Content Creator UNICEF Indonesia
Seorang anak di Kupang dengan HIV positif tertidur dibalik kelambu, ia terinfeksi sejak hari pertama lahir ke dunia.©Shehzad Noorani/UNICEF/2018.

Dari seberang jalan seorang ibu berperawakan besar dengan rambutnya terikat rapih ke belakang, melambaikan tangannya pada saya yang sedikit bingung menerka-nerka sosok Ibu Teresia. 

Tidak sampai 5 menit dari persimpangan Jalan Alak – Kabupaten Kupang, kami tiba di kediaman Ibu Teresia. Beliau mempersilahkan saya tetap memakai sepatu karena khawatir kaus kaki saya akan kotor oleh lantai rumahnya yang erlantaikan semen.

Tidak lama setelah masuk ke ruangan kedua setelah ruang tamu, beliau kembali keluar mengenakan kemeja berwarna kuning bertuliskan Warga Peduli AIDS di bahu sebelah kiri, senyumnya semakin manis dengan gincu merah.

Iya duduk sambil memangku Alinea (2) – anak dengan HIV positif yang belum genap satu tahun diadopsi. “Ibunya meninggal waktu saya sedang mendampingi pasien di rumah sakit.” Jelasnya, seolah paham dengan apa yang ingin segera saya tanyakan.

Ia mengaku jatuh cinta pada Alinea sejak pertama kali melihat Alinea di samping ranjang seorang perempuan dengan HIV positif yang tengah meregang nyawa. Setelah digantikan popok oleh Ibu Teresia, perempuan itu menitipkan Alinea untuk dirawat dan dibesarkan. Sesaat setelah Alinea kehilangan ibunya, Ibu Teresia mendapat persetujuan dari anak dan suami untuk mengadopsi Alinea.

Monday 24 September 2018

Di 'Pulau Rempah' Ambon Tak Satu Anakpun Boleh Luput Dari Program Vaksin MR


Oleh: Tomi Soetjipto

Satu hari di bulan September adalah hari yang memiliki arti tersendiri bagi anak-anak di Waimahu Passo di kota Ambon, ibukota provinsi Maluku. Ada sekitar 23 anak yang terdaftar untuk menerima vaksin MR, sebagai bagian dari kampanye nasional imunisasi untuk 31,9 juta anak. Terletak di Indonesia bagian timur ini, Ambon adalah bagian dari kepulauan Maluku yang terkenal dan pernah menjadi tujuan utama negara-negara penjajah untuk mencari rempah-rempah. 

Dengan penuh keyakinan bak seorang tentara, Jupe Rusmani, empat tahun, masuk ke ruangan kecil yang dipenuhi oleh para pekerja kesehatan yang memegang jarum suntik.  Ketenangannya mengejutkan semua orang, termasuk Ibu Jupe, Nor Rusmani yang menunggu di luar sambil tersenyum lega. 
Armendo Fransesco menerima vaksin Campak & Rubella (MR)
©Fauzan Yo/UNICEF Indonesia/2018

"Berani sekali kamu nak," ujar salah seorang perawat sebelum ia menyuntikkan vaksin penyelamatan dan Campak dan Rubella (MR) pada lengan kiri atas Jupe. Ketika ditanya oleh bibinya apakah ia merasakan sakit, Jupe menggeleng dengan tegas. 

Thursday 16 August 2018

Laporan Tahunan UNICEF Indonesia 2017

Selamat Datang di Laporan Tahunan UNICEF Indonesia 2017

Silakan undah laporannya disini: Bahasa Indonesia English
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs) DIMULAI DARI ANAK
Dalam kata pengantarnya, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Gunilla Olsson menyebutkan beberapa program yang dapat dibaca atau ditonton dibawah ini.
  
 





Di UNICEF, kami percaya bahwa pembangunan berkelanjutan berawal dari anak dan tahun ini kami selangkah lebih dekat untuk menjadikan kepentingan anak lebih terlihat dalam SDGs. Bersama dengan pemerintah, kami telah menerbitkan Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia, sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan. Silakan unduh laporannya disini
Bahasa Indonesia
English
SDG Online Dashboard