Meskipun berlokasi hanya 17 kilometer dari ibu kota kabupaten, Galung adalah desa yang belum berkembang di Kecamatan Barru, di Provinsi Sulawesi Selatan.
Jamban sederhana yang dibuat di Desa Galung © UNICEF Indonesia / Gerber |
Faktor utama keberhasilan ini adalah karena kepala desa yang sangat peduli akan sanitasi, dan adanya seorang pengusaha / pengrajin desa yang kreatif dan bisa membangun jamban yang murah.
Silinder semen dari bambu © UNICEF Indonesia / Gerber |
Pak Sinar adalah salah satu penduduk desa tersebut yang berprofesi sebagai petani. Ia juga memiliki keahlian dalam kerajinan batu dan telah memproduksi pra-cor pondasi untuk rumah-rumah tradisional yang dijual ke masyarakat di sekitarnya. Dengan hal ini sebagai dasar, ia juga telah memproduksi pelat semen portabel dari bambu untuk digunakan sebagai dinding kamar mandi, serta jamban dengan harga terjangkau. Jamban-jamban ini pun cepat dibeli oleh keluarga-keluarga dari desanya dan sekitarnya.
Jamban keramik lengkap dengan dudukan dan pipa © UNICEF Indonesia / Gerber |
Bekerja dengan pusat kesehatan setempat, dan menyusul kampanye peningkatan kesadaran di desa tentang pentingnya "sanitasi total" (yang meliputi jamban, kebersihan rumah tangga, promosi cuci tangan, dan cara yang benar untuk mengelola limbah rumah tangga dan air), kepala desa mulai mengalokasikan dana zakat untuk memungkinkan keluarga berpenghasilan rendah untuk membeli set jamban dari Pak Sinar. Sistem angsuran khusus juga dibentuk agar pembayaran lebih mudah dikelola. Ini adalah langkah kunci untuk memastikan bahwa Galung bisa menyatakan dirinya bebas dari BAB sembarangan.
Ibu Murni dengan jamban barunya © UNICEF Indonesia / Gerber |
Fasilitator kabupaten, Pak Darwis, percaya bahwa ada banyak orang lain seperti Pak Sinar di daerahnya yang kini dapat berperan serta dalam membebaskan seluruh kabupaten dari BAB sembarangan. Menurutnya, karya petani / pengrajin ini, dikombinasikan dengan kejelian pimpinan desa, telah memberikan inspirasi nyata untuk desa-desa lainnya.