Anak-anak bermain di luar sekolah sebelum peluncuran kampanye imunisasi Campak Rubella di Sleman, Yogyakarta. Program imunisasi adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk membuat Indonesia bebas Campak dan Rubella pada 2020 © Cory Rogers / UNICEF / 2017
Yogyakarta: Pekan ini di Yogyakarta Pemerintah Indonesia mencanangkan insiatif imunisasi, yang terbesar sejauh ini, dengan target memberikan vaksin campak dan rubella (MR) pada 35 juta anak di Jawa pada akhir bulan. Untuk provinsi-provinsi lain di luar Jawa, kampanye ini ditargetkan menjangkau 35 juta anak pada bulan Agustus dan September 2018.
Peluncuran kampanye yang dilaksanakan di sekolah MTs Negeri 10 Sleman, Yogyakarta, diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Ini namanya menjaga anak,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya di hadapan ratusan warga yang hadir di sekolah Yaitu membuat anak anak kita tetap sehat. “Dan ini adalah tugas setiap orang tua, dan juga tugas dari negara.”
Presiden
Jokowi menyempatkan diri duduk di salah satu ruang kelas bersama para murid
yang menanti giliran vaksin. Vaksin MR diberikan pemerintah kepada anak antara
usia 9 dan 15 tahun tanpa dipungut biaya dan akan dijadikan salah satu
rangkaian imunisasi rutin. Pemerintah ingin mencapai tingkat jangkauan 95
persen di akhir September 2018 dan menghapuskan kedua penyakit pada 2020 © Cory Rogers / UNICEF / 2017
Seorang anak perempuan mendapat vaksin MR. Vaksin ini mencegah kedua penyakit dan digunakan oleh lebih dari 141 negara di dunia. Setelah diberikan di sekolah-sekolah pada bulan Agustus, lokasi pemberian vaksin akan berpindah ke tingkat posyandu dan puskesmas pada bulan September © Cory Rogers / UNICEF / 2017
Grace
Melia, pendiri komunitas daring Rumah Ramah Rubella untuk para orangtua, bicara
soal tantangan merawat putrinya, Aubrey, yang terlahir dengan Sindrom Rubella
Kongenital (SRK) yang cukup berat. Rubella, yang hanya menimbulkan gejala
ringan pada anak-anak dan orang dewasa, dapat berakibat fatal apabila
menginfeksi ibu hamil. Penyakit ini dapat mengakibatkan keguguran ataupun SRK
yang mengganggu pertumbuhan janin dan menyebabkan cacat jantung bawaan, kerusakan
selaput otak, katarak, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan © Cory Rogers / UNICEF / 2017
Dari kiri ke kanan; Presiden Jokowi,
Ibu Negara Iriana, Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, Menteri
Koordinator Pembangunan Manusia dan Budaya Puan Maharani, dan Menteri Kesehatan
Nina Moeloek berbincang dengan tiga murid di akhir acara peresmian kampanye.
Sebagian besar sekolah di Indonesia setuju untuk memberikan imunisasi. Namun,
di sebagian kecil kelompok masyarakat, kekeliruan informasi menyebabkan vaksin
dianggap haram, atau dilarang menurut Islam. UNICEF bekerja sama erat dengan
Pemerintah untuk menanggulangi mitos yang beredar ini menggunakan strategi
penjangkauan dan menonjolkan kalangan Muslim yang secara luas menerima
imunisasi © Cory Rogers / UNICEF / 2017