Annual Report

Monday, 21 August 2017

Imunisasi untuk Tian dan Mimpi Anak Indonesia

Oleh: Dinda Veska – PSFR Communication Officer

 
Jari kelingking Tian (6) dicoret dengan spidol, pertanda telah mendapat imunisasi Campak dan Rubella. @Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017

Masih terlalu pagi ketika Tian berlari dengan penuh tawa dan riang gembira menuju sekolah yang berjarak satu gang dari rumah. Akhir pekan sebelumnya ibu guru sudah memberi pengumuman bahwa hari ini sekolah akan kedatangan petugas imunisasi.

Kebanyakan anak yang bersekolah di TK Serba Guna, Tegal Sari, Surabaya ini tidak berdaya menghadapi jarum suntik. Saat petugas imunisasi tiba di sekolah, kehebohan dimulai dengan jeritan anak perempuan dan tangisan beberapa anak laki-laki.

Tetapi tidak dengan Tian, ketika Petugas Imunisasi tengah sibuk menyiapkan peralatannya, Tian justru
dibuat penasaran dan memperhatikan dengan seksama persiapan dari para petugas kesehatan.

“Ini apa bu? Ndak sakit kan bu? Tian yang pertama ya bu!”, ucap Tian sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Menurut Ibu Kepala Sekolah, Tian selalu hadir di hari imunisasi, bahkan tanpa ditemani oleh ibu atau bapak. Sejak hari pertamanya mendapat imunisasi di Puskesmas, ia hanya diantar oleh sang nenek.


Tian diimunisasi vaksin Campak dan Rubella. @Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017

Imunisasi yang didapatkan Tian kali ini berguna untuk melindunginya dari virus Campak dan Rubella. Menurut Dokter Kenny Peetosutan – Spesialis Kesehatan UNICEF Indonesia, dari 2010-2015 ada sekitar 30.000 kasus Rubella yang menyerang perempuan maupun laki-laki di negeri ini, terutama anak-anak. Untuk itu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memberikan Imunisasi Campak dan Rubella secara massal yang telah dimulai sejak awal Agustus kemarin dan UNICEF mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah kasus Campak dan Rubella di Indonesia.

Dalam hal ini tim UNICEF mendukung pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi. Selain Tian, hampir 13 juta anak lainnya di Pulau Jawa telah terimunisasi per minggu kedua bulan Agustus 2017.

Setiap harinya selama Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella berlangsung, UNICEF melakukan real time data monitoring menggunakan Rapid Pro System. Di mana data-data tersebut diperbaharui oleh para petugas kesehatan di lapangan melaui pesan singkat (SMS). Dengan adanya teknologi Rapid Pro ini, diharapkan semua anak dapat dipastikan terimunisasi dan terlindungi dari Campak dan Rubella.


Tian bersama anak-anak lainnya di TK Serba Guna, tegal Sari mengucapkan terima kasih. Kini mereka merdeka dari virus Campak dan Rubella. @Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017

Tetapi, meskipun Tian telah terimunisasi bukan berarti ia benar-benar aman dari virus Campak dan Rubella. Hingga September nanti masih ada 23 juta anak di Pulau Jawa yang harus dipastikan mendapat imunisasi. Dr. Kenny Peetosutan kembali menjelaskan bahwa imunisasi merupakan langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit dengan membentuk dan memperkuat kekebalan individu, serta kelompok terhadap beberapa penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi.

“Tetap ada potensi, karena kuman dan virus penyakit itu selalu ada di lingkungan kita. Makanya perlu dipastikan bahwa setiap anak terimunisasi lengkap, agar kekebalan tubuh pada suatu kelompok itu tetap tinggi. Sehingga virus itu kalah dan tidak bisa menulari kelompok tersebut”, ungkap Dokter Kenny.

Tian sepulang sekolah di rumah nenek. @Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017

Tentunya hal tersebut tidak akan tercapai tanpa dukungan dari semua pihak, termasuk para donatur UNICEF yang terus memberikan kebaikannya. Selain menolong anak-anak melaui upaya-upaya yang dilakukan UNICEF, kebaikan tersebut juga membuat Tian tetap bisa meraih mimpi kecilnya, mimpi yang sangat sederhana.

 “Tian ingin tetap sehat kak, nanti kalau sudah besar Tian ingin menyusul Ibu ke kampungnya.” Anak berusia 6 tahun ini ingin tetap tumbuh sehat agar kelak dapat bertemu dengan ibunya – yang pergi sejak Tian berusia 2 minggu.

Pada kenyataannya, imunisasi Campak dan Rubella bukan sekedar untuk memenuhi hak-hak anak. Dibalik setiap satu dosis vaksin dalam suntikan yang diberikan oleh petugas kesehatan, ada banyak mimpi dari jutaan Anak Indonesia yang akan diraih untuk kebahagiaan mereka kelak di masa depan.