Oleh: Dinda Veska –
PSFR Communication Officer
@Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017
Beberapa minggu sebelum hari ulang tahun pertamanya,
Julriska mengalami demam disertai dengan gatal-gatal di badan dan juga
kehilangan nafsu makan. Ketika diperiksakan ke Puskesmas Oelbiteno, Kupang –
Nusa Tenggara Timur, dinyatakan oleh petugas kesehatan bahwa Julriska mengalami
kondisi sangat kurus, saat itu berat badannya hanya mencapai 7,1 Kg.
Kondisi sangat kurus rentan terjadi pada dua tahun pertama kehidupan
seorang anak. Di usia tersebut kebutuhan gizi sedang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang dan sistem imunitas anak-anak seperti Julriska.
“Saya sangat sedih
ketika dijelaskan oleh bidan tentang sakitnya Julriska.” Ungkap Ibu Vonita
sambil menyuapi Obat Gizi yang berbentuk pasta kacang kepada anak perempuannya.
Julriska (1) bersama Ayah dan Ibunya. @Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017
Julriska berhasil melewati masa-masa kritisnya dalam
memulihkan kesehatan karena terus dipantau dan diberikan Obat Gizi oleh orang
tuanya di rumah. Kini ia juga rutin dibawa ke fasilitas kesehatan untuk
memastikan kondisitnya tetap sehat, serta berat badannya terus stabil.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah balita sangat kurus
ke-4 tertinggi di dunia. Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga desa di mana
Julriska lahir dan bertumbuh kembang masuk ke dalam kategori kritis dengan presentase
anak sangat kurus diatas 15%.
Ketika seorang anak seperti Julriska dinyatakan mengalami
kondisi sangat kurus, ia harus segera mendapat penanganan dari petugas
kesehatan. Sebelumnya Indonesia hanya memiliki penanganan rawat inap untuk
balita-balita penderita sangat kurus. Dengan cara tersebut perawatan sering
kali terputus karena banyak orang tua mengalami kendala waktu untuk menemani
anaknya terus menerus di rumah sakit. Ditambah lagi ketersediaan rawat inap di
rumah sakit juga terbatas.
UNICEF Indonesia mengupayakan sebuah program Penanganan Gizi
Buruk Berbasis Masyarakat. Di mana setiap anak yang terdeteksi sangat kurus
bisa tetap mendapatkan perawatan di rumah, seperti Julriska yang setiap harinya
mendapatkan Obat Gizi sesuai dosis yang diperlukan untuk memulihkan kondisi
tubuhnya.
Julriska (1) merayakan ulang tahun pertama bersama Ayah dan Ibunya.
@Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017
“Saya ingin tidak kurus
lagi, berat badannya terus naik. Nanti kalau sudah besar semoga ia
bisa menjadi bidan di sini.” Ucap Ibu Vonita.
Keberhasilan
tersebut tentu juga diharapkan oleh banyak orang tua lainnya di Indonesia.
UNICEF Indonesia bersama pemerintah dapat terus menjangkau anak-anak lainnya
dengan dukungan dari semua pihak termasuk para donatur dan Pendekar Anak
Indonesia. Tanpa bantuan dari banyak pihak, Julriska dan ratusan anak lainnya
belum tentu dapat melewati masa-masa kritis mereka.
Terhitung sejak bulan November 2015, UNICEF Indonesia bersama dengan Action Against Hunger dan pemerintah Kabupaten Kupang telah menangani 585 balita sangat kurus di Kabupaten Kupang dimana lebih dari setengah anak-anak tersebut telah berhasil disembuhkan. Ibu dan Bapak dari Julriska berharap anaknya terus tumbuh sehat dan kelak bisa menjadi seseorang yang bermanfaat untuk desa mereka.