Annual Report

Wednesday 25 May 2016

'Ini adalah perjalanan sekali seumur hidup'

Oleh Kelly Wilson, Ketua, Next Generation UNICEF di Los Angeles


Saya belum pernah pergi ke tempat seperti ini; suatu negara dengan dua dunia yang benar-benar berbeda, dan dua dunia itu tumpang tindih satu di atas yang lainnya, bertabrakan antar ruang dan berebut sumber daya, waktu dan perhatian. Indonesia menghadapi tantangan-tantangan sebagai negara dengan pertumbuhan kota yang cepat dan di saat yang sama masih mencoba memecahkan masalah-masalah terkait negara dunia-ketiga. Yang mengejutkan, tampaknya tidak ada pemisah fisik antara si sangat kaya dan si miskin; daerah kumuh di samping gedung mewah, bangunan terbengkalai di samping pencakar langit yang mentereng, buang air besar di depan monumen pemerintah. Indonesia memiliki PDB ke-16 terbesar di dunia dan negara ekonomi kedua terbesar di Asia Tenggara, namun gelombang itu tidak mengangkat semua perahu, dan Indonesia melempar semua itu tepat ke muka Anda.

Di hari pertama, kami mengunjungi daerah kumuh yang dibangun di atas Tempat Pembuangan Akhir. Tidak ada yang dapat membuat Anda siap menghadapi kebas yang Anda rasakan karena melihat banyak sekali rumah-rumah keluarga dikelilingi oleh sampah, remaja-remaja tanpa sepatu mengetik pada telepon seluler terbaru dan anak-anak kecil menggaruk-garuk kepala karena kutu rambut. Dan saat kau pikir otakmu sudah terlalu penuh, seorang anak berlari ke arahmu dan mencium tanganmu. Berada di antara reruntuhan bangunan dan tumpukan sampah, dia tersenyum. Dia bersama keluarganya, dan dia bahagia. Dengan manis saya teringat pada rasa kemanusiaan yang teguh dari anak-anak dan mengapa mereka berhak menerima tidak kurang dari perlindungan dan dukungan kita, tidak peduli betapa rumit penyelesaiannya.

Di hari pertama itu, saat kami memberikan vaksinasi pada anak-anak di pos kesehatan, tiba-tiba jelas bahwa UNICEF memimpin dalam menciptakan solusi untuk masyarakat-masyarakat ini. UNICEF berada di lapangan melatih para petugas kesehatan, mengembangkan teknologi untuk mendapatkan umpan balik dari praktik-praktik baru di lapangan, bekerja dengan pemerintah untuk menjadikan kebutuhan perawatan-kesehatan dasar lebih tersedia, membuat bahan-bahan pengajaran untuk para ibu dan memberdayakan anak-anak untuk menciptakan solusi. UNICEF telah menjadikan dirinya agen perubahan di setiap tingkat, mempengaruhi kebijakan, sikap dan praktik secara luas.

Yang teringat dari perjalanan kami adalah pusaran angin yang memberikan saat-saat tak berakhir tentang motivasi untuk melanjutkan dukungan kami melalui Next Generation UNICEF. Dari hangatnya hati kami oleh senyuman anak-anak sekolah dan jiwa kami yang terinspirasi oleh semangat para pemuda usia dua-puluh tahunan yang mempengaruhi dunia di sekitar mereka, dari tantangan yang diberikan pada otak kami oleh tim UNICEF untuk menciptakan solusi, dan semangat kami yang terangkat oleh para pemimpin lokal yang dengan bangga menyebut diri mereka orang Indonesia

Ini adalah perjalanan sekali seumur hidup, membuat saya berendah hati, menginspirasi saya dan selamanya mengikat saya pada tugas UNICEF yang tiada banding untuk menempatkan anak-anak di posisi utama.


***

Baru-baru ini, sejumlah anggota Next Generation dari Amerika Serikat berkunjung ke Indonesia untuk melihat lebih dekat bagaimana dana yang mereka bantu kumpulkan untuk Laboratorium Inovasi UNICEF Indonesia membuat perubahan yang berkelanjutan. Berikut ini adalah catatan tentang kegiatan mereka di Indonesia: Part 1, Part 2, Part 3, Part 4