Desa Pandes, Jawa Tengah, Mei 2014 - Sebagai kepala bagian
penggalangan dana dan kemitraan swasta UNICEF Indonesia, saya menghabiskan
banyak waktu saya di kantor – baik di meja saya, dalam rapat ataupun di
telepon. Namun pada awal Mei, saya menemukan diri saya bersila di lantai sebuah
rumah bambu di desa Pandes, Jawa Tengah, menyaksikan sekelompok ibu hamil bermain
permainan memancing.
Saya datang dengan beberapa rekan untuk melihat salah satu
program UNICEF dalam aksi. Bersama Pemerintah Indonesia, kami telah membantu perlatihan
bidan setempat dan beberapa relawan, atau dikenal sebagai kader, untuk
mengajarkan perempuan tentang nutrisi yang baik selama kehamilan dan setelah
bayi mereka lahir. Para kader juga bekerja sama dengan ayah dan anggota
masyarakat senior supaya mereka bisa mendukung para ibu baru.
Calon-calon ibu belajar tentang ASI dan gizi melalui permainan di Desa Pandes, Jawa Tengah. © UNICEF Indonesia/2014/Anup Tiwari |
Di bagian belakang setiap ikan tertulis sebuah kata -
misalnya "makanan" atau "kebersihan". Lalu, sang penangkap
ikan akan berbicara tentang pendekatan mereka terhadap topik tersebut. Peserta
lain pun akan kemudian mendiskusikan pengetahuan dan pengalaman mereka masing-masing.
Para bidan dan relawan mendengarkan dan memperbaiki setiap
kesalahpahaman yang ada tentang gizi selama kehamilan, dan tentang menyusui
bayi yang baru lahir. Mereka memastikan para peserta belajar tentang pentingnya
pemberian ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan. Mereka juga menawarkan
saran tentang cara menggendong bayi selama menyusui dan seberapa sering mereka
perlu diberi makan.
Dedikasi tim kader relawan sangat mengesankan. Bersama-sama,
mereka telah membuat sebuah seragam yang mereka semua pakai dengan bangga. Tampak
jelas adanya rasa kemasyarakatan yang kuat di desa ini. Sistem politik
Indonesia telah didesentralisasikan, sehingga kepala desa kini bisa memutuskan
bagaimana dana mereka digunakan demi kesejahteraan warga. Para kader relawan pun
tampak termotivasi oleh perasaan adanya kendali terhadap nasib mereka sendiri.
Seorang anak sedang ditimbang di Posyandu Desa Paseban, Klaten. © UNICEF Indonesia/2014/Anup Tiwari |
Pelatihan kader dan bidan merupakan bagian dari program gizi
UNICEF di Jawa Tengah. Lebih dari sepertiga balita di Indonesia pertumbuhannya terhambat
atau terlalu pendek untuk usia mereka (stunting),
karena tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan pada anak usia dini. Efek dari
stunting adalah seumur hidup dan
tidak dapat diubah. Anak-anak yang mengalami stunting pun berkemungkinan lebih
besar untuk menjadi miskin, kurang sehat, berpendidikan rendah dan lebih rentan
terhadap penyakit ketika dewasa nanti.
UNICEF mempromosikan pemberian ASI eksklusif untuk bayi sampai
mereka mencapai usia 6 bulan. Kami bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia
untuk memastikan bidan dan petugas kesehatan dilatih untuk mengajarkan ibu
bagaimana cara menyusui dan bagaimana mengukur berat anak-anak untuk memastikan
mereka tumbuh dan berkembang secara sehat.