Sudahkah kamu mencuci tangan dengan sabun? Makan pagi? Sikat
gigi? Buang air di toilet? Membersihkan telinga?
Ini adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab setiap
pagi oleh siswa-siswi SDN 69 di Desa Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi
Selatan.
Murid-murid diminta untuk mengisi aktifitas yang telah dan
belum mereka lakukan pada sebuah tabel di dinding kelas. Kegiatan ini dirancang
untuk mendorong siswa agar jujur serta mengajarkan mereka tentang gaya hidup
yang sehat.
Sekolah di Desa Galesong ini adalah satu dari 93 di
kabupaten tersebut yang gurunya telah menerima pelatihan tentang sanitasi dan
kebersihan dari UNICEF pada tahun 2011.
Murid-murid SDN 69.
©UNICEF Indonesia/2014/Nova Fransisca Silitonga
|
Sejak saat itu, mereka menggunakan metode-metode seperti tabel
dinding tersebut untuk membiasakan murid berperilaku hidup sehat.
Meningkatkan sanitasi dan kebersihan adalah sebuah tantangan
yang besar di berbagai penjuru Indonesia.
Hampir satu dari enam orang di Indonesia masih belum memiliki
akses kepada air bersih yang aman untuk diminum. Indonesia menduduki peringkat
kedua di belakang India dalam jumlah penduduk yang masih buang air besar di
tempat terbuka.
Keduanya adalah faktor kunci tingginya kematian anak akibat
diare.
Ibu Hj ST Hijrah di depan tabel dinding kesehatan dan kebersihan. ©UNICEF Indonesia/2014/Nova Fransisca Silitonga |
Ketika saya mengunjungi SDN 69 bulan lalu, sang Kepala
Sekolah, Ibu Hj ST Hijrah, mengemukakan bahwa upaya untuk meningkatkan dan
menjaga standar kebersihan di kalangan siswa masih berjalan kuat semenjak
pelatihan para guru tiga tahun yang lalu.
Setiap tahun, satu murid diangkat menjadi “dokter kecil” dan
dibekali informasi tentang kesehatan dan kebersihan untuk kemudian disampaikan kepada
teman-temannya.
Kegiatan ini juga dilakukan oleh sekolah-sekolah di seluruh
Kabupaten Takalar, yang juga telah menyelanggarakan sebuah kompetisi untuk
menemukan “dokter kecil” terbaik di kabupaten ini.
Pada perjalanan pulang, saya masih terkagum oleh bagaimana
sebuah tabel dinding sederhana bisa mengubah kebiasaan hidup para guru dan
murid hingga meningkatkan kondisi kesehatan mereka.
Ada pepatah yang mengatakan “Perjalanan seribu mil dimulai
dengan satu langkah”, dan berkat dukungan UNICEF, anak-anak ini telah mengambil
langkah pertama mereka menuju kehidupan yang sehat semenjak usia dini.